Disuatu pagi yang cerah, jam weker yang
berada diatas meja membunyikan suaranya yang amat keras sehingga membangunkan
Via. Seorang cewek yang sedang tertidur pulas karena begadang semalaman. Dengan
terburu-buru Via pun segera mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 06.30 dan
dia teringat dengan janjinya. Setelah selesai mandi dan sarapan pagi Via pun
bergegas berangkat kesekolah. Sesampainya di sekolah Via langsung berlari
menuju koridor sekolah dan disana telah menunggu seorang anak laki-laki.
“Maaf-maaf” kata Via sambil
terengah-engah nafasnya.
“Kamu sudah terlambat 15 menit dari
janjimu !!! seharusnya kamu datang lebih awal.” Kata seorang pria yang berada
didepan Via yang terlihat agak marah.
“Kan aku sudah minta maaf” kata Via dengan
muka bersalah.
“Tet..tet..tet” bel tanda masuk sekolah
pun berbunyi. “Ayo masuk” ucap Via kepada seorang laki-laki tersebut, Kiki
namanya. Kiki pun hanya menjawabnya dengan senyuman. Sejak itulah mereka berdua
bertambah dekat.
Sekarang Kiki mempunyai rutinitas setiap
malam, yaitu mengajari Via untuk belajar. Karena orang tua Via menyuruh Kiki
untuk mengajari Via belajar.
***
Semakin lama, diantara mereka tumbuh
rasa suka dan benih-benih cinta menancap diantara mereka.
Pada malam minggu, waktunya Kiki untuk
mengajari si Via belajar matematika.
“Kerjakan soal halaman 45 ya” ucap Kiki
“Ok, mas bos” jawab si Via dengan
lantang.
Via pun mulai mengisi soal demi soal.
Namun pada soal nomor 7 ia kebingungan, sambill menggaruk-garuk kepalanya yang
tidak gatal ia terdiam begitu lama.
“Kenapa Via ?” tanya Kiki
“Aku bingung, kenapa x bisa menjadi 4,
terus y jadi berapa ?” jawab Via. Kikipun hanya diam dan tidak merespon pertanyaan
cewek cerewet itu.
“Jadi berapa ?” bentak Via dengan
jengkel
“Kita jadian yuk” ucap Kiki dengan nada
lembut.
Suara itu pun terdengar jelas ditelinga
Via dan Via pun terdiam sejenak sambil menatap mata kaki. Mereka berdua pun
saling bertatap mata hingga akhirnya si Via pun menjawab dengan nada manja dan
malu-malu
“Iya,, aku mau” jawab Via
***
Tidak terasa, mereka sudah lulus dari
sekolah menengah atas. Semprotan pilok yang berwarna warni menghiasi
kebahagiaan mereka semua yang dinyatakan lulus 100% oleh SMA Nusa Bandung.
“Kiki mau kemana setelah ini ?” tanya
salah seorang guru, biasalah murid terpandai dan terfavorit satu sekolahan.
“ke UGM pak, jurusan biologi” jawab Kiki
“Kamu Via mau kuliah dimana setelah ini
?” tanya guru tersebut
“Saya gak kuliah pak, saya ingin
keliling dunia untuk mencari inspirasi menulis novel pak” jawab Via dengan
penuh semangat.
“Jadi kamu gak kuliah Dek (panggilan
sayang untuk Via) ?” tanya si Kiki dengan wajah sedih dan air matapun menetes
dari pipinya. Karena ia ingin melihat pacarnya sukses tanpa menghayal menjadi
penulis novel yang menjadi impian pacarnya tersebut.
Via pun sedih melihat Kiki menangis
karenanya.
“Iya deh aku akan kuliah” ucap Via untuk
menghibur pacarnya tersebut.
“Sungguh ?” tukas Kiki
“Iya kakak” jawab si cerewet yang ia
sayangi.
***
“Tok..tok..tok..” seorang tengah
mengetuk pintu rumah Via
“Siapa ?” tanya Via
“Ini kakak” jawab seseorang tersebut
“Oh ya kak..aku buakain..selamat ya kak
udah diterima di Universitas Gajah Mada !” ungkap si Via sambil menyalami Kiki.
“Iya dek” jawab Kiki sambil senyum ke
Via
“Ada apa kak, kok kesini tanpa bilang
dulu ?” tanya si Via.
“Gini dek, kita kan udah lulus SMA
bentar lagi masuk kuliah. Orang tuaku ingin aku fokus kuliah tanpa harus
memikirkan hal-hal lain, pacaran misalnya !” ucap Kiki
“Jadi ?” sahut via dengan nada sendu.
“Kita harus putus, agar aku tidak
mengganggu kuliahmu dan kamu pun tidak mengganggu kuliahku” jawab Kiki sedih.
Dan tanpa sadar Kiki pun meneteskan air
matanya dan segera memeluk Via.
Kiki memang mudah tersentuh hatinya dan
cengeng tapi tetap berpegang teguh dengan keputusannya.
“Ok, no problem !” jawab si Via dengan
sedih. Si Via pun menyadari apa yang diprioritaskan Kiki.
***
4 tahun telah berlalu, Kiki dan Via pun
sudah lulus kuliah. Kemudian si Kiki pun datang kerumah Via karena Kiki
teringat tulisan si Via, yaitu Novel “Janji Jari Kelingking”. Si Via pun
menerima kedatangan Kiki dengan baik. Lama-kelamaan si Kiki pun mengetahui
kalau Via ternyata sudah punya pacar baru, sehingga membuat Kiki putus asa,
mantan kekasihnya tersebut.
Setiap malam Via dan Kiki jalan-jalan
berdua. Mereka mengenang masa-masa indah dulu saat mereka masih pacaran.
Pertemua mereka pun diluar sepengetahuan pacarnya Via sebut saja Ady. Tetapi
lama-kelamaan pertemuan mereka pun diketahui oleh ady karena sikap Via yang
sudah berubah dengannya. Via pun menangis karena disaat bertemu dengan Kiki,
Ady mendatanginya san memutuskan Via pada malam itu juga.
“Kesempatan nih, hehe” Si Kiki berbicara
dalam hati.
Dan pada malam kedua setelah Via dan Ady
putus, akhirnya si Via pun jadian lagi dengan Kiki (istilah gaulnya (CLBK).
Mereka berdua pun menjalani hari-harinya
dengan bahagia. Tetapi tak berselang lama, Via pun iri dengan teman-temannya
yang sudah menikah.
Suatu malam Kiki main kerumahnya Via,
Via pun berusaha mengutarakan isi dalam hatinya kepada Kiki.
“Kak, aku iri dengan teman-temanku yang
sudah menikah. Kapan kakak melamar aku ?” tanya Via dengan penuh semangat.
Tetapi apa yang keluar dari mulut Kiki
tidak sesuai dengan apa yang Via harapkan.
“Maaf dek aku sudah dijodohkan oleh
orang tuaku dengan wanita pilihan orang tuaku, rencana minggu depan aku akan
melamarnya. Maafkan aku baru bilang sekarang dek” jawab Kiki dengan sedih.
Via pun menangis dan masuk kamarnya
tanpa sepatah katapun terucap dari mulutnya karena kesedihan yang sangat
mendalam. Ia pun berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah mau bertemu
dengan Kiki lagi.
Setelah beberapa bulan berlalu. Akhirnya
si Ady dan Via pun bertemu lagi. Dan mereka memutuskan untuk pacaran lagi dan
hingga suatu hari mereka memutuskan untuk mengakhiri masa pacarannya dan
menikah.
Setelah akad nikah selesai Via didatangi
seorang anak kecil yang sedang membawa surat untuknya, yang berisi :
“Cinta itu seperti kopi panas,
Enaknya diminum saat panas pula, tapi resikonya ya cepat habis”
“Kopi itu enaknya diminum sedikit
demi sedikit, resikonya ya keburu dingin”
Aku minta maaf Via, selama ini aku
menyembunyikan ini semua dari kamu. Sekali lagi aku minta maaf dan semoga kamu
bahagia. (Kiki)
Itulah isi surat dari Kiki mantan pacar
Via. Via pun teringat kata-kata tersebut, karena ia yang memberikannya kepada
Kiki waktu mereka masih duduk dibangku SMA.
Via pun bertanya kepada anak kecil
tersebut yang tidak lain adalah adik dari Kiki.
“Dimana sekarang kakakmu ?” tanya Via
kepada anak itu, dan tanpa sadar ia telah meneteskan air matanya.
“ Kakak sudah meninggal 2 hari yang lalu
karena tumor ganas yang berada diotaknya” jawab anak kecil tersebut.
Via pun sock berat mendengar hal itu.
“Jadi dia meninggalkanku
dan membohongiku hanya untuk menutupi penyakitnya dariku ?” Via berbicara dalam
hati dan dia terus menangis sambil memeluk surat dari mantan pacarnya tersebut.https://twitter.com/ImamKusnadi3 / https://twitter.com/anita_sillviia







0 komentar:
Posting Komentar